Aek Martua atau biasa diucapkan awam Aek Matuah, adalah nama sebuah tempat wisata alam berupa air terjun yang masih asri. Dari berbagai sumber nama Aek Martua berasal dari bahasa mandailing yang berarti Air Bertuah atau air sakti. Penduduk kecamatan bangun purba ini mayoritas adalah suku mandailing sehingga bahasa keseharian didaerah ini adalah bahasa mandailing.
Mengobati rasa jenuh kami juga beberapa kali menyambangi Air Terjun eksotis ini, lokasi yang masih begitu asri ditengah hutan dan terdengan suara satwa liar menambah eksotisnya air terjun ini. Kami menyebutnya family adventure, perjalanan kali ini bersama beberapa orang : Intan menjadi satu-satunya srikandi tangguh dalam kelompok ini, Rian, Iwan, Jarwo, Ridwan, Wilnah, Indra dan Yusuf.
Berkendara dengan roda dua menjadi pilihan terbaik jika ingin mengunjungi lokasi ini, demikian pun yang kami lakukan karena masih ada lokasi yang belum bisa dilalui roda empat yakni saat bertemu jembatan gantung Bangun Purba. Jembatan sempit dengan penopang tali sling yang bergoyang saat dilalui kendaraan, secara kapasitas dan ukuran memang tidak diperuntukan bagi kendaraan roda empat.
Sebelum berangkat sengaja kami membawa nasi bungkus untuk makan siang di lokasi, lalu kami segera meluncur ke lokasi yg dekat dengan hutan perbatasan Sumatera barat ini. Setelah menyeberangi jembatan gantung jalan relatif sempit dengan hutan kecil dan sesekali menjumpai rumah penduduk yg masih jarang. Lalau kami menjumpai tanjakan curam dengan jalan yang disemenisasi tanjakan dengan panjang kira-kira 500m ini kadang harus menurunkan penumpang agar kendaraan bisa naik. Setelah pendakian ini beberapa ratus meter kemudian semenisasi pun habis diatas bukit dan masuk ke area hutan.
Di hutan inilah terakhir kita bisa membawa kendaraan, dan ada jasa parkir sekaligus menjaga kendaraan dengan biaya parkir saat itu sekitar Rp. 10.000 / Kendaraan, resmi atau tidak bukanlah menjadi pembahasan kita. Setelah memarkirkan kendaraan langsung berjalan kaki pada jalur setapak dengan jarak sekitar 2,5 - 3 km untuk mencapai lembah air terjun, dan perjalanan ini pun begitu teduh dengan rimbunan pohon dan semak meskipun mendaki dan menurun hemmm seruuu....
Perjalanan akan terobati setelah turun ke lembah dan melihat air jernih dengan suara curah air terjun yang sudah mulai terdengar merdu melengkapi nyanyian alam di lembah sungai asri ini, ada yang membasuh muka, kaki atau bahkan coba meneguk air alam ini.
Sekitar 300 meter dari lembah ini kita langsung mendapati air terjun yang tingginya kira-kira 6 meter dengan air jernih dan landasan curah batu datar sedikit licin. Perut mulai lapar karena letih ditambah di hamparan curah air terjun ini ada beberapa bart datar yang menggoda kami untuk segera membuka bungkusan nasi. Wahhh sempurna makan siang ini rasanya..
Setelah puas bermain-main dengan air kami mendaki tangga kayu yang sengaja dibuat untuk mempermudah pengunjung naik dan melanjutkan perjalanan. Terus menyusuri aliran sungai di lembah ini sekitar 200m kami langsung menjumpai tujuan akhir kami yaitu air terjun Aek Martua mempunyai 2 lapis terjun yang begitu mempesona. Terdapat panggung alam yang begitu strategis saya sengaja memasang tripot dan langsung narsis beramai-ramai.
Nah kali ini kami ingin berbagai informasi kepada Sobat Honda Rokan Hulu mengenai lokasi wisata ini, Rute, transportasi, perlengkapan, dan lain sebagainya jika sobat ingin berkunjung ke lokasi ini.
1. Waktu
Sebaiknya berkunjung ke Air Terjun Aek Martua/Aek Matuah berangkat pagi hari dari Kota Pasir Pengarayan atau Ujungbatu dan sekitarnya, tujuanya agar jam makan siang bisa di sekitar lokasi Air Terjun.
2. Transportasi
Sebaiknya menggunakan kendaraan Roda 2 karena ada rute yang tidak dapat dilalui kendaraan roda 4 yaitu saat akan memasuki jembatan gantung di Bangun Purba hingga lokasi Air Terjun. Jangan lupa bawa kunci ganda demi keamanan extra karena kendaraan akan ditinggal cukup jauh dan lama.
3. Logistik
Sebaiknya menyiapkan makan siang dari rumah/saat keberangkatan karena di lokasi tidak ada penjual makanan. Dan membawa air minum secukupnya perhitungkan beratnya karena perjalanan jalan kaki cukup jauh, akan mempermudah jika masing-masing membawa air minum. Makan akan terasa menyenangkan diatas bebatuan yang tersusun dibawah air terjun pertama yg kita temui.
5. Perlengkapan
Gunakan sepatu minimal sepatu sport, atau sandal jepit (tidak disarankan selop) mengingat rute ke arah lokasi diwarnai dengan tanjakan/turunan terjal hingga lebih 45 derajat. Selamatkan ti tempat khusus (plastik) barang-barang yang tidak tahan kelembaban seperti kamera, HP, Jam tangan dan lain sebagainya. Jika ingin mandi-mandi bawalah pakaian ganti dan tenda kecil untuk ganti baju.
6. Rute
Rute akan kami pandu perjalanan dari Ibukota Kabupaten Rokan Hulu arah dari pekanbaru. Memasuki kota pasir pengarayan ada terpasang penunjuk arah "TANGUN" dan menjumpai simpang ke kiri jalan lumayan bagus untuk dilalui kendaraan baik roda 4 dan roda dua. Jalan lurus tak ada simpang yang harus di hafal hingga bertemu dengan kota kecil tersebut Bangun Purba mulailah lihat ke arah kiri mencari gerbang ke arah air terjun Aek Martua.
Setelah memasuki gerbang ini kita akan langsung melihat jembatan gantung dan melewati jembatan ini harus berhati-hati, jika kehilangan keseimbangan bisa terjatuh akbibat ayunan jembatan.
Menjumpai jalan setapak semenisasi ambilah jalur kiri, meskipun sebenarnya jalur ini akan menyatu tetapi lebih banyak pengunjung mengambil jalur ini.
Hingga jalur semenisasi ini seolah habis mentok di sungai kecil padahal masih ada jalur mendai seperti yang kami ceritakan sebelumnya. Ambilah ancang-ncang yang pas di pendakian ini agar tenaga kendaraan mampu mencapai puncak. Dan perjalanan pun akan menuju ke arah air terjun karena tidak ada rute yang lain.
Siapkan juga energi extra untu kerjalanan pulang, jangan buang sisa air minum yang ada, karena jalur pulang lebih meletihkan dibandingkan dengan jalur berangkat.
7. Hal Yang Dihindari
Beberapa hal yang perlu dihindari demi kelancaran perjalanan:
- Jangan membawa anak-anak dengan maksud ingin berlibur, karena rute tidak memungkinkan untuk menggendong anak.
- Jangan membuang sampah sembarangan jika perlu bawalah kembali sampah plastik yang dibawa, dan ini penting untuk kita mulai.
- Jangan mandi telanjang (Pesan panjaga)
- Jangan mandi di curah air terjun yg tinggi karena mempunyai tekanan yang sangat kuat
- Jangan melakukan tindakan yang melanggar norma (pesan penjaga)
- Jangan terburu-buru berjalan karena rute lembah ada beberapa yang licin.
- Jangan membawa barang berat yang tidak diperlukan seperti Kulkas, Lemari, Meja, Mesin Cuci, Tabung gas dan lain sebagainya jika memang itu masih bisa ditinggalkan.. wakakakakak kacauuu..
Selamat menjajal rute adventure yang menyenangkan ini ya sobat.. pasti nggak nyesal.
Salam Satu HATI